Home » » Zaid bin Khottob

Zaid bin Khottob

Nama lengkapnya Zaid bin Khottob bim Nufail bin Abdul Uzza al-Adqiyyu. Beliau adalah saudara Umar bin Khottob dari pihak ayah. Beliau lebih tua dari Umar bin Khottob. Nama panggilannya Abu Abdurrahman.

Dikalangan para sahabat beliau termasuk golongan muhajirin yang pertama karena beliau lebih dulu masuk Islam daripada suadaranya. Beliau berbadan tinggi, tegak, kulitnya agak coklat, kalau berjalan berwibawa dan punya pendirian kuat. Beliau termasuk penunggang kuda yang hebat di kalangan sahabat.

Pada waktu Rasulullah perintahkan umat Islam berhijrah ke Madinah karena adanya tekanan dan siksaan dari musyrik Quraisy, beliau bersama saudaranya Umar, keluarganya dan juga kaumnya ikut berhijrah. Karena perawakannya yang tinggi dan gagah, beliau ditugasi untuk mengawal dan menjaga orang-orang yang lemah yang ikut berhijrah ke Madinah. Sesampainya di Madinah, Rasulullah mengenalkan beliau dengan Ma'n bin Adwy al-Anshory.

Beberapa tahun kemudian Rasulullah mengizinkan umat Islam untuk berperang melawan orang-orang yang menentang dan menyiksa umat Islam. Dengan penuh keikhalasan, beliau orang pertama yang menyambut perintah Rasulullah untuk berperang. Dirinya merasa terpangil untuk menyumbangkan kemampuannya demi tegakknay ajaran Islam. Hal ini didasarkan pada keimanan, ketakwaan dan akidah yang tertanam dalam hatinya dan mengharapkan keridhoaan dari Allah.

Pada waktu perang Badr, beliau ikut berperang. Beliau diantara tentara hasil didikan Rasulullah yang dengan ikhlas sanggup berkorban untuk tegaknya kedamaian di muka bumi. Perang itu dimenangkan oleh umat islam. Setelah itu datang perang Uhud. Beliau dengan segenap kemampuannya menyambut panggilan suci itu. Dengan gagah berani beliau maju ke gunung Uhud, tempat terjadinya perang. Seolah-olah dunia tidak lagi dihiraukan. Yang ada dalam dirinya adalah ibadah kepada Allah. Umar mendatangi beliau sambil membisikkan, "Ambil baju perangku, untuk menjaga tubuhmu dari tusujan panah." Dengan cerianya beliau menjawab, "Saya ingin mati syahid seperti kamu juga."

Diantara peristiwa-peristiwa penting yang beliau ikuti adalah perang Khandaq, sumpah setia (Bai'ah) di Hudabiah. Beliau bersumpah setia dihadapan Rasulullah hingga wafatnya untuk membela Islam. Dan semua peperangn yang lainnya beliau ikut.

Setelah wafatnya Rasulullah, diantara umat Islam waktu itu yang mencoba keluar dari Islam. Bahkwan ada yang mendakwa sebagai nabi setelah kenabian Muhammad. Muncul keragu-raguan dan kemunafikan di sebagian umat Islam. Suasana ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang membenci Islam untuk menghancurkan nilai-nilai dan ajaran Islam. Maka untuk mengembalikan keaslian ajaran Islam sebagaimana diamanahkan Rasulullah, Umar bin Khottob menyuruh umat Islam untuk menyerang kelompok yang mencoba keluar dari Islam. Kholid bin bin al-Walid sebagai panglima perang bersama tentara yang lain datang ke Yamamah. Zaid bin Khottob tidak ketinggalan ikut dalam peperangan itu. Beliau lah yang membawa bendera perang dari kaum Anshor. Dalam perang inilah beliau membunuh Rojjal bin Anwafah (dulunya masuk Islam kemudian bersekutu dengan nabi palsu, Musailamah al-Kazzab untuk menyesatkan umat Islam). Kematiannya melemahkan kelompok orang-orang murtad. Cita-citanya mati syahid terpenuhi. Setelah terjadi peperangan sengit, beliau terbunuh dalam perang itu oleh Abu Maryam al-Hanafy.

Setelah perang usai, Umar bin Khottob mendengar bahwa saudaranya mati syahid di medan perang. Umar pun berkata, "Zaid bin Khottob telah mendahuluiku dalam dua kebaikan; beliau lebih dulu masuk Islam dan mati syahid."

Firman Allah, "Wahai orang-orang yang beriman, maukah kalian aku tunjukkan suatu tijaroh (niaga/perdagansgan) yang dapat menyelamatkan kalaian dari siksaan yang pedih. (hendaklah) kalian beriman kepada Allah dan Rasulullah, berjihad di jalan Allah dengan hartamu dan dirimu (nyawamu). Yang demikian itu jauh lebih baik bagi kalian jika kalian tahu."(al-Qur'an, surah as-Shof;10-11). "Diantara manusia ada yang menjual dirinya (berkorban dengan jiwanya) untuk mencari ridho Allah."(al-Qur'an, al-Baqoroh; 207).

Share this article :

No comments:

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Selamat Datang - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger