Mengenai tahun kelahirannya tidak diketahu secara pasti. Nama lengkapnya ‘Ubadah bin as-Shomit bin Qis al-Anshory al-Hazrajy. Nama panggilannya Abul Walid. Beliau salah satu dari tujuh puluh orang yang ikut pembaiatan Aqobah dan salah satu ketua dari dua belas orang. Menikah dengan Ummu Haram binti Mulhan, wanita yang mati syahid. Wafat pada tahun 34 Hijriah di Ramellah, Palestina.
Mengenai pribadinya, beliau berwajah tampan, tubuhnya panjang dan berisi. Keluarganya masih punya ikatan perjanjian lama dengan Yahudi, Bani Qoinuqo’. Mereka, orang-orang Yahudi itu, berusaha menyebarkan fitnah setelah Rasulullah hijrah ke Madinah. Sebagaimana diketahui bahwa Yahudi dari Bani Qoinuqo’ kurang senang dengan kehadiran di Madinah, dimana mereka tinggal. Beliau pun akhirnya melepaskan perjanjian dengan mereka. Beliau berkata; “Bahwasanya saya jadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang mukmin sebagai waliku.” Dari sinilah turun firman Allah; “Barangsiapa menjadikan Allah dan Rasul-Nya juga orang-orang yang beriman sebagai walinya, maka hanya mengikut jalan Allah akan menang.”(QS.al-Maidah;56).
Salah satu dari lima orang al-Anshor yang mengumpulkan dengan cara menghafalnya pada masa Rasulullah masih hidup. Pernah diutus Umar bin Khottob untuk mengajarkan Islam di negeri Syam bersama Abu Darda’dan Muadh bin Jabal. Ikut dalam penaklukan Mesir dan punya peran besar dalam tersebarnya Islam di negeri ini.
Beliau sangat menentang kebijakan Muawwiyah pada waktu berkuasa di Syam. “Demi Allah, aku tidak akan menempatkan kamu di satu bumi selamanya” katanya kepada Muawwiyah. Orang pertama yang dipercaya untuk menjadi qodhi di Palestina pada masa kekuasaan Muawwiyah.
Selama hidup bersama Rasulullah, beliau telah meriwayatkan kurang lebih 181 hadits. Diantara hadits yang diriwayatkan; darinya dari Rasullah. Rasulullah bersabda; “Tidak sah sholatnya seseorang jika tidak membaca al-fatihah” (HR.Bukhori).
No comments:
Post a Comment