…mulutnya tidak pernah diam dari lantunan al-Qur’an.
Nama lengkapnya Usaid bin al-Khodhir bin Samak bin ‘Atik al-Aus. Ayahnya, Khodhir al-Kataib adalah pemimpin suku Aus di Madinah, orang terhormat di kalangan Arab dan juga kesatria pemberani. Beliau mewarisi kehebatan dan keberanian ayahnya.
Wafat pada tahun 20 Hijriah dan dikuburkan di kuburan Baqiq, dekat masjid Nabawi, Madinah. Umar bin Khottob ikut mengangkat keranda mayat di pundaknya ke kuburan Baqiq.
Mengenai keislamannya, beliau masuk Islam atas bimbingan Mus’ab bin ‘Umair, duta Islam, setelah sepakat untuk mengetahui lebih banyak tentang Islam. Akhirnya masuk Islam setelah mendengar penjelasan yang dipaparkan oleh Mus’ab. Begitu juga Sa’ad bin Mu’adh. awalnya Sa’ad, teman Usaid, mengajaknya untuk datang ke rumah Mus’ab. Ajakannya itu diterima. Disanalah keduanya mendengar langsung tentang Islam.
Ikut menyaksikan perjanjian Aqobah kedua bersama tujuh puluh orang dari kaum Anshor. Beliau diantara dua belas ketua dalam perjanjian itu.
Tidak sedikit cobaan yang menimpa dirinya. Pada waktu ikut perang Uhud, badannya terkena tujuh luka. Ketika orang-orang tahu dirinya terluka, beliau tetap berpegang pada ajaran Islam yang dibawa Rasulullah. Suatu ketika Abdullah bin Abi bin Salul; “Sekiranya kita kembali ke Madinah, niscaya kemulyaan yang ada di Madinah akan mengantikan kehinaan.” Maksud dari ucapanya adalah Rasulullah. Rasulullah pun diberitahu mengenai ucapannya itu. Usaid bertanya kepada Rasul; “Demi Allah, Engkau akan keluarkan dia dari Madinah, Inysallah. Dia itu sangat hina dan engkau sangat mulia.” Setelah berkata lagi; “Wahai Rasul, …….
Beliau pernah mengusulkan kepada orang-orang Anshor untuk memilih kholifah dari kaum Muhajirin dan pendukungnya pada hari Tsaqifah(hari penentuan kholifah). Mulutnya selalu melantunkan ayat-ayat Qur’an hingga Rasulullah pernah memberitahu bahwa malaikat mendekat orang yang mengaji al-Qur’an di suatu malam untuk ikut mendengar juga. Mengenai pribadinya, Rasulullah bersabda; “Laki-laki yang beruntung adalah Usaid bin al-Khodir.”
Diantara hadits yang pernah diriwayatkan; disebutkan bahwa ada seorang Anshor datang kepada Rasulullah. Orang itu berkata; “Wahai Rasulullah, kenapa Engkau tidak mengkaryakan aku seperti engkau mengkaryakan si fulan? Rasul menjawab; “Niscaya kalian akan mendapatkan pengaruhnya setelah wafatku. Bersabarlah hingga kalian mendapatkan diriku di kubangan .”
No comments:
Post a Comment