Home » » Khuzaimah bin Tsabit

Khuzaimah bin Tsabit

Nama lengkapnya Khuzaimah bin Tsabit bin al-Fakih bin Tsa’labah bin Sa’idah al-Anshory al-Khothmiy al-Madany. Panggilannya Abu ‘Ammarah. Ibunya Kabsyah binti Aus as-Sa’idiyah.

Beliua termasuk golongan orang-orang yang memeluk Islam awal-awal. Beliau ikut dalam perang Badr dan peperangan setelahnya. Peperangan pertama yang diikuti adalah perang Uhud dimana beliau berhasil menghancurkan patung-patung bani Khutmah. Dikalangan sahabat beliau dikenal dengan julukan Dzu syahadatain (orang yang memberikan persaksian dua kali)

Kenapa begitu? Dari Ammarah bin Khozimah diceritakan bahwa pamannya bercerita padanya. Pamanku itu termasuk sahabat Rasulullah. Suatu hari Rasulullah hendak membeli kuda dari seorang Arab kampung. Rasulullah pun mengikuti orang itu untuk memastikan harga jualnya. Dikejarnya orang itu. Orang itu pun berjalan pelan-pelan. Setelah terjadi tawar menawar. Tiba-tiba datang beberapa orang ke penjual menawar kuda itu dan mereka tidak merasa kalau Rasullalah lebih dulu yang akan membelinya. Bahkan sebagian mereka ada yang berani membayar lebih dari tawaran Rasulullah. Setelah itu si penjual berteriak memangil Rasulullah, “Kamu jadi beli kuda ini ngak, kalau tidak akan saya jual.” Mendengar ucapan itu Rasulullah berkata, “Bukankah kamu saya telah membelinya darimu?” penjual menjawab, “Demi Tuhan, saya tidak menjualnya ke kamu.” Rasulullah berkata, “Tapi kamu telah menjualnya ke aku.” Kemudian penjual itu berteriak, “Silahkan kemari untuk menjadi saksi” Datanglah Khuzaimah bin Tsabit, “Saya bersaksi bahwa kamu telah menjualnya kepada Rasulullah.” Rasulullah memalingkan mukanya ke arah Khuzaimah, “Dengan apa kamu bersaksi.” Khuzaimah berkata, “Dengan kebenaranmu dan kejujuranmu wahai Rasulullah.” Setelah itu Rasulullah menjadikan persaksian Khuzaimah sama dengan dua persaksian.”

Dalam riwayat ad-Darul Quthni dari Abu Hanifah dari Hamadah dari Ibrahim dari Abu Abdullah al-Jadaly dari Khuzaimah bin Tsabit bahwa Rasulullah menjadikan persaksiannya sama dengan dua orang saksi. Zaid bin Tsabit pernah kehilangan satu ayat al-Qur’an dalam surah al-Ahzab setelah naskah aslinya dihapus. Kemudian Zaid datang mendapatkan kembali ayat itu pada Khuzaimah. Ayat itu berbunyi, “Diantara orang-orang mukin ada orang-orang yang yakin dan percaya dengan apa yang dijanjikan Allah padanya”(QS.al-Ahzab; 23). Dalam riwayat Khorijah bin Zaid disebutkan bahwa Zaid bin Tsabit tidak membenarkan suatu ayat melainkan di hadapan dua orang saksi yang adil (tidak membiasakan dosa besar apalagi yang kecil) dari sahabat Rasul. Kecuali jika saksi itu Khuzaimah, maka cukup satu. Sebab persaksiannya sama dengan dua orang saksi. Dari Abu Ya’la dari Anas berkata, “Bani Hayyan yang ada di Aus dan Khazroj saling berbangga. Kabilah Aus berkata, “Diantara kami (asal dari kabilah kami) ada orang yang dijadikan persaksiannya sama dengan dua orang saksi oleh Rasulullah.” Khuzaimah memang berasal dari Aus, maka tidak salah jika mereka berbangga dengan itu.

Dari Ahmad dari Abdurrazoq bin Muammar dari az-Zuhry menceritakan bahwa Khuzaimah mati syahid pada waktu terjadi perselisihan di Shiffin. Menurut al-Waqidy sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin al-Harist dari ayahnya dari Imarah bin Khuzaimah bin Tsabit berkata; Khuzaimah ikut berperang di Jamal tapi dia tidak membawa pedang. Setelah itu beliau juga ikut berperang di Shiffin. Beliau berkata, “Saya tidak berperang selamanya hingga Ammar terbunuh. Lihat siapa yang kelak akan membunuhnya. saya mendengar bahwa Rasulullah berkata dia akan dibunuh oleh kelompok pembrontak/sesat” (HR.Bukhori dan Muslim). Menurut Ibn Sa’ad beliau ikut dalam perang Badr dan mati syahid di perang Shiffin.

Share this article :

No comments:

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Selamat Datang - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger