Home » » Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah

Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah

Lahir 30 tahun sebelum kenabian dan kerasulan Muhammad SAW. Nama sebenarnya adalah ‘Amir bin Abdullah bin al-Jarah bin Hilal al-Fahry al-Qursy. Nama panggilannya Abu ‘Ubaidah, dan bergelar Aminul Ummah (Orang yang dipercaya bagi kaumnya) dan Amirul Umaro (pemimpin para pemimpin).

Mengenai pribadanya, tubuhnya tinggi dan tidak terlalu berisi. Jenggotnya tidak tebal. Orangnya pemurah dan sederhana. Sejarah masuknya Islam yaitu sehari setelah Abu Bakar menyatakan diri masuk Islam. Esoknya, atas bimbingan Abu Bakar, beliau masuk Islam. Banyak sekali rintangan dan tantangan keluarganya ketika tahu dirinya masuk Islam. Ayahnya sendiri berusaha membujuk agar kembali ke agama sebelumnya. Tapi usahanya itu tidak berhasil. Hingga akhirnya ayahnya berusaha mempersempit gerak hidup dan riskinya. Namun demikian, beliau bersabar dalam menghadapi cobaan itu.

Pada waktu terjadi peristiwa hijrah yang kedua, beliau ikut berhijrah ke Habasyah, Ethopia. Sebelumnya, Rasulullah mengenalkan dengan Abu Tholhah, seorang anshor.

Hampir semua peperangan yang dialami umat Islam waktu, beliau tidak pernah nihil ikut berjuang ke medan perang bersama Rasulullah. Beliau termasuk sepuluh orang yang dikabarkan masuk surga sebagaimana disabdakan Rasulullah.

Ketika terjadi perang Badr, waktu itu ayahnya masih kafir, beliau membunuh ayahnya karena ikut menyerang kaum muslimin. Hingga akhirnya turun ayat al-Qur’an:

“Kamu tidak akan dapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir…

Pada waktu terjadi perang Uhud, Rasulullah terluka di pahanya. Dua tanduk topi perang musuk menusuk paha Rasulullah. Melihat kejadian itu, beliau takut untuk mencabut kedua tanduk topi perang itu dengan tangganya sehingga menyebabkan sakit. Akhirnya, untuk mencabutnya beliau gigit salah satu tanduk topi itu dengan giginya. Benda itu berhasil dicabutnya dari paha Rasulullah. Namun bersamaan dengan itu, gigi yang paling depan beliau putus. Lalu beliau berusaha dengan gigi yang lain. Gigi yang lainnya juga putus hingga akhirnya giginya ompong.

Mengenai pribadinya, Rasulullah bersabda; “Setiap kaum mempunyai orang kepercayaan (amin) dan orang kepercayaan umat Islam adalah Abu ‘Ubaidah bin al-Jarrah”(HR. Bukhori).

Untuk tersebarnya ajaran Islam ke negara lain, maka Rasulullah mengutus beliau ke Najran, Yaman untuk mengajarkan Islam di sana. Sebelum berangkat ke Najran,beliau bersabda; “Sungguh aku akan utus kepada kalian seorang yang dapat dipercaya dengan sebenar-benarnya.” Para sahabat yang lain menunjuk beliau untuk menjalankan misi itu. Mereka berkata; “Wahai Abu ‘Ubaidah bin Jarrah, berdiri!” Pada watku beliau berdiri, Rasulullah bersabda; “Inilah orang kepercayaan umat Islam.”(HR.Bukhori).

Pada umat Islam berkumpul pada hari Saqifah untuk memilih kholifah, Abu Bakar berkata; “Saya rela salah satu dari dua orang ini; Umar bin Khottob dan Abu ‘Ubaidah untuk memimpin Islam. Umar kemudian membaiat Abu ‘Ubaidah. Tapi Abu ‘Ubaidah menolaknya dan mengajukan Abu Bakar as-Siddiq. Keputusan itu diterima semua pihak.

Beliau berperang melawan para murtad (keluar dari Islam) dan termasuk salah seorang ketua tentara Islam yang diutus Abu Bakar dalam penaklukan Islam. Selama ikut dalam peperangan, beliau berhasil mentaklukan Damaskus, Hamsh, Antokia, Ladhakia, Hebron hingga seluruh Syam. Suatu ketika Umar bin Khottob berkata mengenai pribadinya; “Sekiranya aku berharap dengan suatu harapan maka tidak lain adalah rumah yang dipenuhi laki-laki seperti Abu ‘Ubaidah bin al-Jarrah.

Selama hidupnya tidak mempunyai keturunan. Dan selama bersama Rasulullah ada kurang lebih 14 yang diriwayatkan. Diantara riwayat hadits itu; saya pernah mendengar Rasulullah bersabda; “ Kebaikan itu akan memberikan pahala sepuluh kali lipat.” (HR.ad-Daramy).

Pada waktu tersebar penyakit pes/sampar/wabah di kota Amwas, Yordan, Umar berusaha untuk memanggilnya kembali ke Mekkah. Tapi beliau menolak ajakan itu. Umar berkata; “Beliau ingin tetap tinggal bersama mahkluk yang tidak kekal. Tapi saya adalah salah satu dari tentara muslim. Saya tidak pernah lari dari mereka selamanya. Hingga akhirnya beliau meninggal dunia akibat terserang penyakit itu pada tahun 18 Hijriah. Dikuburkan di Ghur Bisan.

Share this article :

No comments:

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Selamat Datang - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger