Akibat krisis ekonomi dan resesi, kini, ekonomi Amerika bukan lagi terkuat di dunia. Posisinya kini sudah digantikan oleh Uni Eropa
Hidayatullah.com--Akibat lemahnya nilai tukar dolar maka ekonomi Amerika tidak lagi yang paling kuat di dunia. Posisi tersebut diambil alih oleh Uni Eropa. 1 Euro kini bernilai 1,56 dollar Amerika.
Demikian perhitungan para pakar ekonomi dari Goldman Sachs, sebuah bank dagang Amerika. Kalau dihitung dalam dollar, produk bruto dalam negeri 15 negara Uni Eropa mencapai 37 miliar lebih besar dari Amerika Serikat.
Sementara itu, Presiden Amerika George W Bush mengakui Amerika sedang memasuki masa perekonomian yang sulit. Ia mengatakan itu dalam pertemuan Economic Club di New York kemarin.
Pidatonya itu diucapkan pada pekan saat dolar mencatat nilai terendah dan harga minyak dan emas mencapai rekor baru. Presiden Bush mengakui pertumbuhan ekonomi telah melambat, harga rumah merosot, dan harga minyak dan pangan melonjak.
Tetapi katanya, dia yakin Amerika Serikat telah mengambil langkah-langkah penting yang akan membantu membalikkan perekonomian.
Seorang anggota Kongres Demokrat terkemuka sesudahnya mengecam presiden Amerika itu, dengan mengatakan pidatonya hari ini membuktikan dia tidak mempedulikan pandangan rakyat Amerika dan para pakar ekonomi.
Senator New York Charles Schumer – anggota komite keuangan Senat – juga mengatakan Bush terlalu lamban dalam menanggapi masalah ekonomi negara, yang membuat pemulihan kembali menjadi lebih sulit lagi.
Beberapa bulan ini, dunia dikagetkan dengan krisis ekonomi yang melanda Amerika. Berbagai bank Amerika dikabarkan merugi besar akibat krisis hipotek. Akibat meningkatnya suku bunga, banyak warga Amerika tidak mampu membayar hipotek.
Harga rumah turun tajam, bank-bank mengalami masalah keuangan dan resesi ekonomi Amerika tidak terhindarkan. [rnl/voa/www.hidayatullah.com]
Hidayatullah.com--Akibat lemahnya nilai tukar dolar maka ekonomi Amerika tidak lagi yang paling kuat di dunia. Posisi tersebut diambil alih oleh Uni Eropa. 1 Euro kini bernilai 1,56 dollar Amerika.
Demikian perhitungan para pakar ekonomi dari Goldman Sachs, sebuah bank dagang Amerika. Kalau dihitung dalam dollar, produk bruto dalam negeri 15 negara Uni Eropa mencapai 37 miliar lebih besar dari Amerika Serikat.
Sementara itu, Presiden Amerika George W Bush mengakui Amerika sedang memasuki masa perekonomian yang sulit. Ia mengatakan itu dalam pertemuan Economic Club di New York kemarin.
Pidatonya itu diucapkan pada pekan saat dolar mencatat nilai terendah dan harga minyak dan emas mencapai rekor baru. Presiden Bush mengakui pertumbuhan ekonomi telah melambat, harga rumah merosot, dan harga minyak dan pangan melonjak.
Tetapi katanya, dia yakin Amerika Serikat telah mengambil langkah-langkah penting yang akan membantu membalikkan perekonomian.
Seorang anggota Kongres Demokrat terkemuka sesudahnya mengecam presiden Amerika itu, dengan mengatakan pidatonya hari ini membuktikan dia tidak mempedulikan pandangan rakyat Amerika dan para pakar ekonomi.
Senator New York Charles Schumer – anggota komite keuangan Senat – juga mengatakan Bush terlalu lamban dalam menanggapi masalah ekonomi negara, yang membuat pemulihan kembali menjadi lebih sulit lagi.
Beberapa bulan ini, dunia dikagetkan dengan krisis ekonomi yang melanda Amerika. Berbagai bank Amerika dikabarkan merugi besar akibat krisis hipotek. Akibat meningkatnya suku bunga, banyak warga Amerika tidak mampu membayar hipotek.
Harga rumah turun tajam, bank-bank mengalami masalah keuangan dan resesi ekonomi Amerika tidak terhindarkan. [rnl/voa/www.hidayatullah.com]
No comments:
Post a Comment