Dilahirkan pada tahun 28 sebelum Hijrah.Nama lengkapnya Tholhah bin ‘Ubaidillah bin ‘Amru bin Ka’ab bin Sa’ad at-Taimy al-Qursyi. Biasa dipanggil Abu Muhammad. Rasulullah memberikan gelar/julukan “Tholhah al-Khoir Yaum Uhud (Tholhah yang baik pada perang Uhud), Tholhah al-Jud Yaum Hunain (Tholhah yang berbijak pada perang Hunain), Tholhah al-Fayyadh yaum al-‘usroh (Tholhah yang dermawan pada waktu kesusahan) dan juga as-Shobih al-Malih al-Fasih.
Wafat pada tahun 36 Hijriah sebagai syuhada. Beliau dibunuh oleh Marwan bin al-Hakam pada waktu terjadi peristiwa Jamal (perselisihan antara Ali dan Muawwiyah) dengan anak panah. Dikuburkan oleh Ali r.a. di dekat kuburan az-Zubair.
Setelah kematiannya itu, seorang laki-laki mimpi melihat beliau tiga kali. Dalam mimpinya itu beliau berkata; “ Tolong, geser dan pindahkan kuburanku ini. air menyerap dan mengangguku.” Mimpi itu diberitakan kepada Ibn Abbas. Ibn Abbas kemudian pergi ke kuburannya. Sesampainya di sana, Ibn Abbas memindahkan kuburannya setelah melihat ada genangan air. Ibn Abbas terkejut melihat tubuh beliau masih utuh persis seperti ketikga mati. Masya Allah.!
Mengenai pribadinya; tampan mukanya, rambutnya lebat, kulitnya agak putih ke merah merahan, dadanya lebar, tungkak kakinya lebar, tubuhnya agak pendek dan kakinya besar.
Dalam sejarah kelahiran Islam, beliau termasuk delapan orang pertama yang beriman kepada Islam. Suatu hari beliau berdagang di luar Mekkah, di Basri. Tiba-tiba mendengar kabar dari seorang pendeta dari Khairoh bahwa seorang nabi yang ditunggu-tunggu akan datang di bumi al-Haram. Setelah pulang ke Mekkah ternyata Rasulullah sudah melakukan dakwah secara terang-terang. Tak lama kemudian beliau menyatakan diri masuk Islam yang dibimbing langsung oleh Abu Bakar. Beliau berkata; “Muhammad dan Abu Bakar, demi Allah dua orang ini tidak mungkin bersatu dalam kesesatan selamanya.” Di kalangan kaum Quraisy, beliau sangat terkenal bahkan salah satu dari guru mereka. Hingga seringkali bersama Abu Bakar disebut “al-Qorinani”(Dua sahabat karib).
Keyakinannya terhadap ajaran Islam menghadapi pelbagai ujian dan cobaan. Seperti para sahabat yang lainnya. Beliau pun mendapat siksaan dari orang-orang kafir Quraisy. Bahkan Naufal bin Khuwailid, yang dijuluki “singga Quraisy”di kalangan bangsa Quraisy, yang melakukan penyiksaan itu. Tidaklah mengherankan jika kemudian Rasulullah kabarkan bahwa beliau termasuk sepuluh orang yang dikabarkan masuk surga.
Pada waktu terjadi peristiwa hijrah, beliau ikut berhijrah ke Madinah. Selama hidupnya, beliau ikut semua peperangan bersama Rasulullah kecuali perang Badr. Waktu itu Rasulullah perintahkan beliau dan juga Sa’id bin Zaid untuk mengurusi kepentingan umat Islam di luar Madinah. Rasulullah memberitahu mereka bahwa pekerjaan itu merupakan pekerjaan mulia dan akan diberi balasan oleh Allah. Disamping itu, mereka juga diberitahu bahwa mereka juga akan diberi bagian harta rampasan.
Perang Uhud memberikan pengalaman berharga dalam hidupnya. Waktu itu beliau menjadi tim pemburu. Beliau adalah orang pertama yang berada di dekat Rasulullah ketika Rasulullah terluka dalam suatu peperangan dan membaitnya hingga sampai nafas terakhir. Hingga akhirnya beliau juga terluka sebanyak tujuh puluh di badanya baik terkena pukulan, tusukan dan lemparan. Bahkan jari tanggany terputus. Akibat luka parah yang diderita pada waktu perang Uhud, Rasulullah digendong oleh Tholhah bin ‘Ubaidillah hingga ke atas bukit.
Beliau adalah orang kaya raya tapi banyak bersedekah dan berderma. Hingga hartanya itu mampu mencukupi keluarga dari Bani Tayyim dan membayar hutangnya.
Mengenai pribadinya, Rasulullah bersabda; “Tholhah dan az-Zubair tetanggaku di surga.”(HR.Tirmidhi) Di hadits lain disebutkan; “Barangsiapa diberi kesempatan untuk melihat orang yang mati syahid di muka bumi ini maka lihatlah Tholhah bin ‘Ubaidillah.”
Selama bersama Rasulullah, beliau telah meriwayatkan kurang lebih 38 hadits. Diantara riwayatnya itu; Jika Rasulullah melihat bulan sabit, beliau berdoa “Ya Allah berikan kepada kami karuniamu, iman, keselamatan dan Islam. Ya Allah, Engkaulah tuhanku dan Tuhan yang menciptakan bulan.”(HR.Tirmidhi)
No comments:
Post a Comment