… Wahai kaum ku, sekiranya Muhammad mati, maka Tuhannya Muhammad tidak akan mati.
Beliau adalah saudaranya Anas bin Malik, seorang sahabat yang pernah didoakan Rasulullah dan dikabulkan Allah. “Ya Allah berilah rizki berupa harta dan keturunan. Dan berkahilah” itu lah doa Rasulullah untuk Anas bin Malik. Saudara perempuannya Haritsah bin Saroqoh seorang syahid yang pernah diberitakan Rasulullah bahwa dia akan masuk surga Firdaus yang paling tinggi.
Pada waktu terjadi perang Badr, beliau tidak ikut berperang karena terkena sakit keras. Suatu hari beliau berkata kepada Rasulullah; “Wahai Rasulullah, saya tidak ikut dalam perang Badr, perang yang pertama dimana Engaku berperang melawan orang musyrik. Demi Allah sekiranya Allah memberikan aku kesempatan untuk ikut berperang melawan orang musyrik niscaya Allah akan melihat apa yang saya perbuat.”
Ketika terdengar kabar bahwa Rasulullah terbunuh pada waktu perang Uhud, beliau dengan lantang berkata kepada kawan-kawannya; “Apa yang kalian perbuat setelah kematiannya. Silahkan kalian meninggal seperti beliau. Kemudian berkata lagi; “Wahai kaum ku, sekiranya Muhammad mati, maka Tuhannya Muhammad tidak akan mati.” Pada waktu orang-orang muncul dalam perang Uhud, beliau berdo’a: “Ya Allah, saya lepas dari apa yang diperbuat orang-orang musyrik dan saya meminta maaf atas apa yang diperbuat orang-orang muslim.” Setelah itu beliau berjalan membawa pedangnya. Tiba-tiba terjumpa dengan Sa’ad bin Mu’adh, beliau berkata;”Wahai Sa’ad, demi jiwaku yang ditangan-Nya, sungguh aku mencium bau surga di perang Uhud. Inilah bau surga!!.
Beliau mati syahid pada perang Uhud. Di tubuhnya terdapat delapan puluh luka; pukulan, pedang, tusukan, lemparan dan tembusan anak panah.
Menurut suatu riwayat, bahwa firman Allah; “Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang yakin dengan apa yag dijanjikan Allah…(al-Ahzab), turun sebagai jawaban atas kegigihan beliau.
No comments:
Post a Comment