Islam pilihan terakhir Aquil

Oleh : Al Shahida
Tatkala kecil ia dimasukkan ke 'Sunday School'. Tapi ia berhenti karena bosan. Mencoba menjadi pengunjung gereja Anglikan, lagi-lagi ia kecewa. Lalu mencoba dengan Kristen spiritual, di situ ia tadak menemukan apa apa. Aquil mencoba mengikuti ritual Budha, secara fisik ia merasakan goncangan namun jiwanya masih merasa kosong. Lewat kebaikan Ibraim teman sekerjanya, serta melalui research dan dari bacaan literatur ISLAM, akhirnya Aquil menemukan Islam sebagai pilihan terakhir.

"Bulan Suci Ramadhan adalah sesuatu yang ingin saya alami sebelum saya memutuskan memeluk agama Islam” ujarnya. Ia mengatakannya di acara buka bersama.

"Sis ini titipan dari Lina, lumayan buat buka puasa," Aquil menyerahkan satu baki penganan manis. "Istri saya mengalah, tinggal di rumah, nemani anak kami berbuka puasa," begitu Aquil mengatakan.

Saya tanyakan bagaimana rasanya menjalankan ibadah shaum. "Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan yang kelima, insya Allah," ujarnya dengan rasa bangga dan bahagia. Aquil, adalah bule Inggris yang hadir pada acara buka bersama di pengajian di Islington London Timur.

Sambil menunggu teman-teman pengajian lainnya, ia lanjut bercerita bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang selalu ia nantikan dan ia ingin melakukan shaum, dan ia sangat menikmatinya, tambahnya lagi. Ternyata ia telah melakukan 2 kali puasa pada 2 ramadhan walau ia belum memeluk agama Islam.

"Saya melakukan shaum dua kali sebelum saya mengikarkan syahadat pada tanggal 2 Juli 2003. Jadi saya sudah melakukan shaum dan saya merasakan dan tahu seperti apa indahnya berpuasa," tambahnya.

"Bagaimana kamu bisa melakukan puasa sedang kamu engga biasa melakukannya?"

"Bila seseorang ingin mengerjakan sesuatu dengan keyakinan dan penuh semangat, maka apapun bisa terjadi. Saya sangat menanti bulan suci ramadhan. “If one wants to do something with conviction and true spirit, then anything is possible and I look forward to the Holy month each year," jawabnya.

"Saya telah mendapatkan banyak pelajaran dari bulan ini. Ramadhan telah banyak memberi barakah berupa kabahagiaan yang sukar digambarkan," tambahnya.

Aquil mengatakan bahwa baginya Islam telah membuatnya bisa memaknai dan arti hidup yang sesungguhnya. "KeIslaman saya bertambah meningkat dan telah banyak memberi manfaat buat diri saya baik secara fisik dan mental' tambahnya begitu yakin."

Hingga hari ini Aquil masih meyembunyikan nama aslinya. Pria yang bekerja di perusahaan kereta bawah tanah atau London Underground sering meminta tak menertawakan perihal pekerjaannya.

"Please don't lough sister…" pintanya.

Padahal sering saya tersenyum mendengar permintaannya. Apa salahnya bekerja di London Underground?

Perbincangan kian menarik dengannya kala itu.

"Tapi memang repot dan berat ya sis, di saat kita memutuskan untuk pindah agama. Saya betul betul dihantui oleh perasaan takut. Takut kehilangan keluarga dan saudara, teman dekat.

Apa yang bakal terjadi kalau saya pindah agama, apa kata teman-temanku..? Hal ini terus menggelayut dikepala saya, sis. Ada rasa bingung dan ragu. Tapi lantas saya menyadari…kenapa kita sibuk dan repot memikirkan apa kata orang ? Seakan kita cuma mau menyenangkan dan mencari ridho manusia, kalau begitu saya belum yakin. Ah, saya kira itu wajar karena kehidupan kita berada dilingkungan manusia."

Itulah hal-hal sekelumit keluhannya. Namun, sampai hari ini, brother Aquil, begitu saya sering memanggilnya terus mempelajari Islam baik lewat bacaan, diskusi dengan teman Muslimnya sampai suatu hari ia memutuskan untuk bersyahadat.

Dan memang benar. Setelah ia memeluk Islam, banyak teman-teman dekatnya menjauhkan diri.

"Saya memang kehilangan teman dan sahabat setelah saya nyatakan bahwa saya masuk Islam. Saya sempat bersedih, namun tidak lama. Ada pepatah mengatakan "Yang pergi dan datang silih berganti". Teman dan sahabatku memang pergi meninggalkan saya. Namun Allah maha Adil dan Pengasih yang pergi tergantikan oleh yang terbaik. Ini terbuktikan. Ternyata teman dan sahabat Muslim saya jauh lebih baik. Persahabatan dan kebaikan mereka murni karena Allah, bukan karena kepentingan lainnya," ujarnya.

Percakapan kami terputus karena teman-teman pengajian mulai berdatangan dan pengajianpun dimulai. Mereka semua duduk bersimpuh, di ruang yang begitu sempit. Duduk berdesakan. Kadang antar kaki beradu, saat mereka ingin meregangkan kaki mereka. Maklum mereka belum terbiasa duduk berlama-lama dilantai . Aquil berjanji untuk melanjutkan cerita dan perjalanannya menuju Islam.

Pra Islam
Aquil dulunya bekerja di Angkatan Udara Britania atau Royal Air Force. Salah satu koleganya kala itu adalah Muslim. Ia cukup dekat dan akrab. Mereke sering terlibat banyak diskusi dan perdebatan politik atau kejadian-kejadian terkini. Bahkan terlibat diskusi tentang agama.

"Di sinilah saya berkenalan dengan agama Islam, saya tidak tahu dan berfikir kalau agama ini akan memberikan banyak pengaruh besar pada kehidupan saya, " kenangnya.

Kala itu, ia sedang mengambil diploma kursus councelling di mana diantara peserta adalah dua Muslimah. Salah satu diantara mereka mengenakan jilbab dan satunya lagi tidak. Saat itu Aquil begitu sinis dan tidak suka melihat perempuan berjilbab.

Aquil dibesarkan dengan tradisi Kristen yang kental. Sejak kecil ia diwajibkan sekolah mingguan pada hari Minggu (semacam Madrasah untuk Islam) oleh bapak dan ibunya.

Tapi itu hanya berjalan sebentar. Ia mengaku tidak mendapatkan manfaat apa-apa dan merasa bosan. Sejak itu ia behenti.

Kondisi ini terus berjalan sampai besar. Di saat sudah bekerja di Angkatan Udara ia merasa tak pernah nyaman datang ke gereja.

"Kunjungan saya yang terakhir ke gereja adalah saaat saya ditempatkan di RAF Beson di Oxfordshire."

Pastur yang kebetulan berkulit putih kala itu, membuat sebuah selorohan (gurau) kepada para jemaah yang kebetulan sudah jelas tidak berkulit putih. Ia merasa betul-betul menjijikan. Sejak itu saya tidak pernah lagi kesana. Kapok!.

Sampai suatu hari, sang pastur bertanya kepadanya kenapa ia jarang terlihat ke gereja. "Saya pergi ke gereja lainnya, jawabnya. Ia berkesimpulan bahwa gereja itu bukan rumah Tuhan yang menghidupkan hati atau ruh dimana dirinya berharap bisa mendapatkan kedamaian dan ketenangan. Sejak insiden itu, ia malah datang ke gereja hanya untuk upacara perkawinan atau acara penguburan (funeral).

Dari gereja satu ke gereja lain. Itulah pekerjaannya. Ia akhirnya terlibat kelompok Kristen spiritual. Kunjungan pertamanya ke gereja itu dirasa sangat menakutkan.

"Saya ingat merasakan ketakutan yang luar biasa. Bayangkan saya sudah bisa jadi perantara, tukang tenung dan bahkan sudah bisa menyembuhkan orang sakit. Satu hal yang menarik pada kelompok ini adalah anggotanya boleh dari berbagai latar belakang, warna dan bahkan agama. Kira-kira begitu asumsi saya saat itu."

"Saya ingat betapa campur aduknya antara lagu-lagu pujian dan doa-doa Tuhan Kristus dan lainnya, bahkan ritual-ritual yang seakan kita berbicara dengan roh… saya bertambah frustrasi dengan acara-acara ritual yang mereka lakukan dibanding dengan gereja yang sebelumnya saya kunjungi."

Akhirnya ia keluar juga atas ketidaknyamanan itu. Sampailah suatu ketika ia aktif masuk Budha.

"Saya sempat duduk bersama mereka dan melakukan secara keseluruhan kegiatan ritual agama ini. Sangat menarik! Ritual-ritual itu telah menghadirkan getaran-getaran yang indah pada seluruh fisik saya namun hal ini tidak memberikan pengaruh apa-apa. Betul-betul tidak ada apa-apanya. Jujur saja hal itu betul- betul nonsen untuk pribadi saya."

Bulan Oktober 2000, ketika ia berkerja di London Underground di sanalah Aquil berjumpa dengan Ibrahim, yang kemudian menjadi mentornya. Ibrahim pula yang membimbingnya memulai dalam perjalanan Islam.

"Ah, terkadang saya senyum sendiri. Penuh penyesalan di kala saya mengenang masa lalu. Betapa jahiliyah nya saya dan rasa-rasanya tak ada satupun mahluk yang bisa menghentikan saya untuk menghentiakan kebiasaan minum alkohol yang membuat kita sangat tergantung dan kecanduan dengannya," katanya mengenang masa lalunya sebelum beralih pada Islam.

"Padahal saya tahu besoknya saya bakalan hangover (sakit kepala & mual karena minum alkohol berlebihan), tidak bisa bangun, makan dan mengerjakan sesuatu, tapi mengapa tidak pernah kapok dan saya lakukan kembali.

"Entahlah.. ternyata Allah bisa menghentikan semua ini. Dengan pelan pelan saya menghentikan kebiasan minum alkohol. Dimulai dengan mengurangi jumlah yang saya minum. Misalnya dari empat 4 pints (kurang dari ½ lt/1 gelas besar) saya kurangi menjadi 2 pints semalamnya dan akhirny saya berhenti secara total.

"Sebuah perubahan besar terjadi pada diri saya. Luar bisa memang dan saya merasakan perbedaannya. Saya sekarang jauh lebih fit baik secara fisik dan mental. Soal babi dan bacon, kebetulan saya sendiri dari dulunya tidak pernah suka dengan makanan jenis ini. Saya merasa mual setelah memakan makanan ini. Kalau saja saya tahu akan kebenaran pada waktu itu, maka tangan Allah-lah yang telah menunjukan jalan yang sangat penuh misteri untuk saya.

"Saya bersyukur ke khadirat Allah SWT .. kini saya telah resmi memeluk agama Islam setelah melewati jalan yang cukup berliku dan cukup lama.. begitulah Allah telah menakdirkan saya," ujar Aquil menyampaikan rasa syukurnya.

Dengan kebesaran Allah pula, ia kini diberi seorang istri, seorang muallaf, Lin, yang sebelumnya penganut Hindu.

"Kami berdua sama-sama baru dalam menjalankan agama Islam dan sama-sama diselimut oleh semangat yang menggelora serta gairah yang cukup tinggi dalam menjalani Islam sepenuhnya".

Lewat pengajian yang sangat saya cintai dari teman-teman Melayu baik yang Singpaore, Malaysia dan Indonesia dan lainnya, terasa sekali ukhuwah yang mendalam, rasa kebersamaan dan persaudaraan (brotherhood) yang ikhlas yang tidak pernah saya dapatkan dulu kini bisa saya dapatkan disini. Semua ini saya dapatkan hanya dalam Islam ini. Allah Maha Besar.

‘Saya, tak hentinya menyampaikan rasa syukur ke khadirat Ilahi yang telah menuntun dan memberikan jalan yang akhirnya saya temukan yakni Islam. Semoga Allah mengampuni semua dosa-dosa saya dimasa lalu. Entahlah, nikmat mana lagi yang hendak kami ingkari’. [hidayatullah.com]

Kisah Pemadat Bule Masuk Islam

Oleh Ihsan Tandjung
imageSeorang pemuda Kanada lahir dari sepasang suami isteri Kanada yang peduli dengan agama. Ketika menginjak usia sebelas tahun ia serius membandingkan berbagai agama yang ada karena ia merasa tidak puas dengan agama asalnya, yaitu Kristen. Semua agama ia pertanyakan, kecuali Islam. Ia samasekali tidak tertarik mempelajari Islam karena opininya begitudalam terformat bahwa Islam merupakan agama kegelapan. Menurutnya Islam merupakan agama para teroris sebagaimana yang selama ini dikesankan oleh media Barat pada umumnya.

Namun sayang, belum sampai ke penghujung perjalanan ruhaninya, keburu sebuah tragedi menimpa keluarganya. Ayah dan ibunya bercerai. Ayahnya pergi meninggalkan anak-isterinya. Sedangkan ibunya terperosok ke dalam lembah hitam narkoba. Dalam keadaan seperti itu si anak muda inipun terbawa menjadi seorang pemadat.

Awalnya ia hanya menjadi seorang pengguna. Namun dengan berjalannya waktu ia naik pangkat dan akhirnya menjadi pengedar di samping pengguna. Dan tidak lama kemudian ia bahkan menjadi salah seorang pimpinan jaringan narkoba papan atas di Kanada.

Saat ia mencapai karir tertingginya di dunia gelap jaringan narkoba, iapun tertangkap dan akhinya berurusan dengan polisi. Ia sempat masuk penjara selama empat tahun.

Setelah menjalani masa tahanannya, begitu keluar iapun segera mengunjungi salah satu pangkalan favorit tempat para pemadat biasa berkumpul. Maka mulailah iapun menikmati suasana ”fly” dengan narkobanya. Saat ia sedang sakau itulah ia duduk di samping seorang pemuda keturunan Maroko yang dilihatnya agak berbeda saat melinting rokoknya. Iapun bertanya: ”Anda berasal dari mana? Kok anda melinting rokok berbeda dengan kebanyakan orang di sini?” Pemuda itu menjawab: ”Inilah kebiasaan orang di negeri saya ketika melinting rokok.”
”Anda berasal dari mana?”
”Saya berasal dari Afrika Utara, dari Maroko. Itulah negeri nenek-moyang saya.”
”Kalau begitu anda seorang muslim ya?”
” Iya benar, saya seorang muslim dari Maroko.”

Maka sambil keduanya tenggelam dalam narkobanya masing-masing, mulailah keduanya terlibat dalam sebuah dialog panjang-lebar seputar agama Islam. Si pemuda Kanada menanyakan berbagai hal mengenai agama Islam, sementara si pemuda keturunan Maroko menjawab sebatas pengetahuannya. Ternyata dialog mereka berlangsung terus sampai keduanya kehabisan narkoba. Tanpa disadari keduanya telah ngobrol seputar Islam selama tidak kurang dua jam di tempat mangkalnya para pemadat.

imageTapi si pemuda Kanada masih belum puas. Masih banyak pertanyaan yang mengganjal. Sedangkan si pemuda Maroko sudah kehabisan pengetahuan yang ia miliki seputar Islam. Tiba-tiba datang pemuda ketiga yang ternyata berasal dari keturunan Aljazair ikut terlibat dalam perbincangan seputar Islam itu. Maka perbincangan seputar Islam dilanjutkan dengan narasumbernya beralih kepada si pemuda Aljazair. Namun pada saat-saat tertentu kadang terjadi perselisihan pendapat antara si pemuda Aljazair dengan si pemuda Maroko. Ini wajar. Karena dalam sejarah Islam bahkan perpedaan pendapat antara para ulama saja sering dijumpai, apalagi antara sesama orang awam ilmu agama. Sesi kedua ”seminar” berakhir dua jam berikutnya.

Ternyata bermula dari perbincangan soal Islam di pangkalan para pemadat, si pemuda Kanada alhasil memperoleh hidayah iman dan Islam. Iapun mengikrarkan dua kalimat syahadat.

Setelah beberapa tahun semenjak ia masuk Islam; dalam suatu kesempatan Muslim Youth Gathering si pemuda Kanada tadi menceritakan riwayat hidupnya kepada sesama peserta. Termasuk ia menceritakan soal pengalaman awalnya mendapat hidayah di pangkalan pemadat. Sewaktu ia sedang menceritakan pengalamannya salah seorang peserta berkomentar: ”Jelek sekali pemuda muslim Maroko dan Aljazair itu berada di tempat para pemadat yang terkutuk!”

Maka dengan suara tinggi si pemuda Kanada tersebut berkata: ”Saya tidak tahu di mana keberadaan dan bagaimana nasib kedua pemuda yang ngobrol dengan saya di pangkalan pemadat itu. Tapi suatu hal yang perlu Anda ketahui bahwa jika saat ini saya beramal sholeh atau beribadah; entah itu sholat atau puasa atau yang lainnya, maka kedua pemuda Maroko dan Aljazair tadi mendapat bagian dari pahala kebaikan yang saya kerjakan. Sebab merekalah yang telah berjasa pertama kali memberi hidayah iman dan Islam kepada saya.”

Demikianlah, betapa besarnya ganjaran berda’wah mengajak manusia ke jalan hidayah iman dan Islam.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa sesungguhnya Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Barangsiapa mengajak kepada petunjuk maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang mengikutinya. Dan barangsiapa mengajak kepada kesesatan maka baginya dosa seperti dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun dosa orang yang mengikutinya.” (HR Muslim 13/164)

Itulah di antara rahasia mengapa dalam ajaran Islam kita diperintahkan untuk mendoakan sholawat dan salam bagi Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam sebab beliau adalah orang paling pertama yang berjasa menyebarkan hidayah iman-Islam ke tengah ummat manusia. Allahumma sholli wa sallim wa baarik ’ala Muhammadin wa ’ala aalihi wa ashabihi wa man tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumid-diin... (eramuslim)

Bulan Pernah Terbelah ?

Benarkah peristiwa menakjubkan 14 abad yabg lalu saat Rasulullah dengan izin Allah membelah bulan?. Apapun yang datang dari Allah dan Rasulnya masuk akal atau tidak maka tiada pilihan untuk menolaknya. Karena sebuah penolakan adalah sbuah jawaban sedekat apa Iman kita pada kebenaran itu?. Untaian Risalah berikut smoga bisa menambah keyakinan kita akan sebuah kebenaran,... kebenaran yang mutlak dari-Nya.

Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)" Apakah kalian akan membenarkan kisah yang dari ayat Al-Qur'an ini menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris ??Di bawah ini adalah kisahnya:
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ?

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:
Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi [Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah] mengandung mukjizat secara ilmiah ? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjagkaunya.

Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta'alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?" Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba belah bulan, .."

Maka Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulat itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!" Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Maka mereka pun pada menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Maka orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?"Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dansaling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali...!!!"

Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya:

Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap ....sampai akhir surat Al-Qamar.

Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan??"

Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati."
Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah...

Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu??? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS.

Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besardalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, " Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna". Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.

Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget danberkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?" Mereka pun menjawab, "Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun. Maka presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya. Mereka menjawab,

"Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akanhal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali".

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah ... Maka aku pun berguman, "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar, dan ... saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.

Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq

Jadilah Seperti Pohon Kelapa

Sesungguhnya engkau wahai Muhammad berbudi pekerti yang luhur” QS Al-Qalam (68);4

Mungkin judul ini membuat anda menggigit gigi geraham kuat-kuat, sobat. Masa` anda yang diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna dan paling OK aransemennya disuruh menjadi pohon kelapa yang tidak punya akal dan pikiran.

Buset... bukan itu maksud judul ini, sobat, tapi...

Sobat, kalau kita melakukan sebuah observasi terhadap pohon kelapa, pasti kita akan mendapati bahwa pohon kelapa itu super berkhasiat alias semua ‘anggota’ pohon kelapa itu bermanfaat bagi manusia. Mulai dari daunnya yang dibuat tikar dan sapu lidi; buahnya yang dimakan; batangnya yang dibuat bahan bangunan; dan akarnya yang konon bisa dibuat obat atau paling tidak dijadikan kayu bakar. Bahkan ‘bluluknya’ bisa dibuat mainan anak-anak. Masyaallah...

Lalu apa hubungannya dengan perintah menjadi pohon kelapa?

Sobat, begitulah semestinya kita. Kita harus berakhlaqul karimah dengan senantiasa berbuat untuk orang lain. Jangan sampai keberadaan kita di suatu lingkungan masyarakat itu bagaikan sampah dan penyakit yang memuakkan. Kita sebagai umat Muhammad sas. harus menunjukkan bahwa orang Islam itu luhur budi pekertinya. Jangan sampai karena ulah kita Islam itu direndahkan dan tidak dimaui orang di sekitar kita, meski takdir di tangan Allah. Tapi sebaliknya, semua tingkah laku kita hendaknya menarik simpati masyarakat agar mereka mau memeluk agama Islam ini, agama para nabi dan rasul , meski -sekali lagi- hidayah di tangan Allah.

Amirul Mukminin ‘Umar bin Khaththab ra., telah memberikan suri tauladan kepada kita, bahwa sebagai pemimpin tertinggi muslimin, ia sangatlah tinggi budi pekertinya. Dia amat ramah tamah dengan rakyatnya, meskipun non muslim. Sehingga karena budi pekertinya, seorang Yahudi masuk Islam dan mewaqafkan tanah sekaligus rumahnya untuk pembangunan masjid.

Ya... memang itulah sifat insan beriman. Di manapun ia berada dan apapun jabatannya dia akan berusaha memberikan manfaat bagi orang di sekitarnya; di rumah sebagai orang tua atau anak, di sekolah sebagai murid atau guru, di tempat pengajian sebagai peserta atau pembicara, di tempat bekerja sebagai bos atau karyawan dan di manapun dia berada.

Sobat, untuk menjadi insan beriman yang berbudi pekerti luhur alias berakhalaqul karimah sehingga selalu mendatangkan manfaat bagi masyarakat di sekitar kita, kita musti pelajari pedomannya. What is that? Sebagaimana ayat yang telah ane sebut di depan, Rasulullah sas. adalah orang yang sangat luhur budi pekertinya. Ummul Mukminin ‘Aisyah ra. berkata bahwa akhlaq Rasulullah adalah Al-Qur’an. Maka dengan itu, kita musti mempelajari Al-Qur`an dan menelusuri liku-liku kehidupan beliau yang tertuang dalam hadits-hadits beliau dan sirah nabawiyah, agar kita menjadi insan yang berbudi luhur alias berakhlaqul karimah dan berguna bagi masyarakat. Selamat berjuang!

Jadi mau donk jadi pohon kelapa?

Solo, 27 Apr. 08
asyaker

Kisah Si Penebang Pohon

Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.

Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.

Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, "Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu".

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. "Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?" pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.

Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, "Kapan terakhir kamu mengasah kapak?"
"Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga". Kata si penebang.

"Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal.

Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!" perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.

Istirahat bukan berarti berhenti ,

Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi

Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru !

Salam sukses luar biasa!
Andrie Wongso

Penelitian: Memaafkan Mendatangkan Kesehatan

Rabu, 02 Juli 2008
Mau lebih sehat? Belajarlah memaafkan mulai hari ini. Penelitian terbaru menyebutkan, memaafkan mendatangkan manfaat kesehatan!


ImageHidayatullah.com--“Forgiveness research” atau penelitian tentang perilaku memaafkan termasuk bidang yang kini banyak diteliti ilmuwan di sejumlah bidang keilmuan seperti kedokteran, psikologi dan kesehatan. Hal ini karena sikap memaafkan ternyata memiliki pengaruh terhadap kesehatan jiwa raga, maupun hubungan antar-manusia.
Jurnal ilmiah EXPLORE (The Journal of Science and Healing), edisi Januari/Februari 2008, Vol. 4, No. 1 menurunkan rangkuman berjudul “New Forgiveness Research Looks at its Effect on Others” (Penelitian Baru tentang Memaafkan Mengkaji Dampaknya pada Orang Lain).

Dipaparkan pula bahwa berlimpah bukti telah menunjukkan perilaku memaafkan mendatangkan manfaat kesehatan bagi orang yang memaafkan. Lebih jauh dari itu, penelitian terbaru mengisyaratkan pula bahwa pengaruh memaafkan ternyata juga berimbas baik pada kehidupan orang yang dimaafkan.

Worthington Jr, pakar psikologi di Virginia Commonwealth University, AS, dkk merangkum kaitan antara memaafkan dan kesehatan. Dalam karya ilmiahnya, “Forgiveness in Health Research and Medical Practice” (Memaafkan dalam Penelitian Kesehatan dan Praktek Kedokteran), di jurnal Explore, Mei 2005, Vol.1, No. 3, Worthington dkk memaparkan dampak sikap memaafkan terhadap kesehatan jiwa raga, dan penggunaan “obat memaafkan” dalam penanganan pasien.

Memaafkan dan Kesehatan

Penelitian menggunakan teknologi canggih pencitraan otak seperti tomografi emisi positron dan pencitraan resonansi magnetik fungsional berhasil mengungkap perbedaan pola gambar otak orang yang memaafkan dan yang tidak memaafkan.

Orang yang tidak memaafkan terkait erat dengan sikap marah, yang berdampak pada penurunan fungsi kekebalan tubuh. Mereka yang tidak memaafkan memiliki aktifitas otak yang sama dengan otak orang yang sedang stres, marah, dan melakukan penyerangan (agresif).

Demikian pula, ada ketidaksamaan aktifitas hormon dan keadaan darah si pemaaf dibandingkan dengan si pendendam atau si pemarah. Pola hormon dan komposisi zat kimia dalam darah orang yang tidak memaafkan bersesuaian dengan pola hormon emosi negatif yang terkait dengan keadaan stres. Sikap tidak memaafkan cenderung mengarah pada tingkat kekentalan darah yang lebih tinggi. Keadaan hormon dan darah sebagaimana dipicu sikap tidak memaafkan ini berdampak buruk pada kesehatan.

Raut wajah, daya hantar kulit, dan detak jantung termasuk yang juga diteliti ilmuwan dalam kaitannya dengan sikap memaafkan. Sikap tidak memaafkan memiliki tingkat penegangan otot alis mata lebih tinggi, daya hantar kulit lebih tinggi dan tekanan darah lebih tinggi. Sebaliknya, sikap memaafkan meningkatkan pemulihan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Kesimpulannya, sikap tidak mau memaafkan yang sangat parah dapat berdampak buruk pada kesehatan dengan membiarkan keberadaan stres dalam diri orang tersebut. Hal ini akan memperhebat reaksi jantung dan pembuluh darah di saat sang penderita mengingat peristiwa buruk yang dialaminya. Sebaliknya, sikap memaafkan berperan sebagai penyangga yang dapat menekan reaksi jantung dan pembuluh darah sekaligus memicu pemunculan tanggapan emosi positif yang menggantikan emosi negatif.

Kesehatan Jiwa

Selain kesehatan raga, orang yang memaafkan pihak yang mendzaliminya mengalami penurunan dalam hal mengingat-ingat peristiwa pahit tersebut. Dalam diri orang pemaaf, terjadi pula penurunan emosi kekesalan, rasa getir, benci, permusuhan, perasaan khawatir, marah dan depresi (murung).

Di samping itu, kajian ilmiah membuktikan bahwa memaafkan terkait erat dengan kemampuan orang dalam mengendalikan dirinya. Hilangnya pengendalian diri mengalami penurunan ketika orang memaafkan dan hal ini menghentikan dorongan untuk membalas dendam.

Kedzaliman

Harry M. Wallace dkk dari Department of Psychology, Trinity University, One Trinity place, San Antonio, AS menulis di Journal of Experimental Social Psychology, Vol 44, No. 2, March 2008, hal 453-460 dengan judul “Interpersonal consequences of forgiveness: Does forgiveness deter or encourage repeat offenses?” (Dampak Memaafkan terhadap Hubungan Antar-manusia: Apakah Memaafkan Mencegah atau Mendorong Kedzaliman yang Terulang?). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa menyatakan pemberian maaf biasanya menjadikan orang yang mendzalimi si pemaaf tersebut untuk tidak melakukan tindak kedzaliman serupa di masa mendatang.

Obat Memaafkan

Berdasarkan bukti berlimpah sikap memaafkan yang berdampak positif terhadap kesehatan jiwa raga, kini di sejumlah negara-negara maju telah dilakukan berbagai pelatihan menumbuhkan jiwa pemaaf dalam diri seseorang. Bahkan perilaku memaafkan ini mulai diujicobakan di dunia kesehatan dan kedokteran dalam penanganan pasien penderita sejumlah penyakit berbahaya.

Orang yang menderita resiko penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi berpeluang mendapatkan manfaat dari sikap memaafkan. Telah dibuktikan bahwa 10 minggu pengobatan dengan menggunakan “sikap memaafkan” mengurangi gangguan kerusakan aliran darah otot jantung yang dipicu oleh sikap marah.

Rasa sakit kronis dapat diperparah dengan sikap marah dan kesal (dendam). Penelitian terhadap orang yang menderita sakit kronis pada punggung bawah menunjukkan bahwa rasa marah, sakit hati dan sakit yang dapat dirasakan secara inderawi lebih berkurang pada mereka dengan sikap pemaaf yang lebih besar.

Kampanye Memaafkan

Gerakan memaafkan yang dipimpin oleh Everett L. Worthington Jr., profesor psikologi di Virginia Commonwealth University, AS. Prof. Worthington adalah seorang psikolog klinis yang juga menjabat Direktur Marital Assessment, Therapy and Enrichment Center (Pusat Penilaian, Pemulihan dan Pengokohan Perkawinan) di Universitas tersebut.

Situs ini menyediakan informasi seputar berlimpah hasil penelitian seputar memanfaatkan ditinjau dari berbagai disiplin ilmu. Selain itu abstrak makalah konferensi ilmiah tentang memaafkan, nama para ilmuwan dan pusat-pusat penelitian ilmiah tentang memaafkan ini juga dapat dijumpai di situs ini.

Selain dampak baiknya pada kesehatan jasmani dan rohani, kaitan antara erat sikap memaafkan dengan hubungan antar-manusia, seperti hubungan suami istri, anggota keluarga, maupun anggota masyarakat juga telah banyak diteliti. Sikap memaafkan berpengaruh baik pada pemulihan hubungan antar-manusia tersebut.

“Memaafkan dapat mengobati seseorang, perkawinan, keluarga, masyarakat, dan bahkan segenap bangsa. Kami mengajak Anda bergabung dengan masyarakat-memaafkan kami dan menjadi bagian dari usaha yang semakin berkembang dalam rangka menyebarluaskan anjuran memaafkan ke seluruh dunia. Kami menawarkan situs ini untuk mempelajari penelitian ilmiah tentang memaafkan, dan berbagi pengalaman Anda sendiri tentang memaafkan, atau terilhami oleh orang lain. Memaafkan adalah sebuah keputusan dan sekaligus sebuah perubahan nyata dalam pengalaman emosi. Perubahan dalam emosi itu terkait erat dengan kesehatan raga dan jiwa yang lebih baik.” Demikian papar www.forgiving.org

Hikmah Ilahiah

Nampaknya, ilmu pengetahuan modern semakin menegaskan pentingnya anjuran memaafkan sebagaimana diajarkan agama. Di dalam Al Qur’an, Hadits maupun teladan Nabi Muhammad SAW, memaafkan dan berbuat baik kepada orang yang mendzalimi merupakan perintah yang sangat kuat dianjurkan. Salah satu ayat berkenaan dengan memaafkan berbunyi:

“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim.” (QS. Asy Syuuraa, 42:40). Anda mau sehat? Belajarlah memaafkan mulai hari ini. [cs/explore/forgiving.org/www.hidayatullah.com]

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Selamat Datang - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger